Ruang Usik

AMB Harus Tetap Must Go On

Anugerah Musik Bali/ inimusik

promo pembuatan website bulan ini di balihoster

Gede Bagus, satu-satunya komite  yang tersisa di Anugerah Musik Bali (AMB) akhirnya angkat bicara terkait hengkangnya empat rekannya.

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu, 18 Oktober 2020, pria asal Buleleng ini memgakui jika empat komite AMB yakni Dhani Chaniago, Putra Mahardika, I Made Adnyana dan Wibhi Nugraha memang sudah tidak menjadi bagian dari AMB sejak Juni 2020.

Baca Juga:  Made Adnyana: AMB itu Masih ada, AMB Tidak Bubar!

Meski demikian, ia menyampaikan jika AMB harus tetap must go on dan harus ada re-generasi. Terkait masalah bongkar pasang anggota, menurutnya hal biasa dan itu lumrah. Ke depan, lanjutnya, pun jika dirinya sudah tidak bisa lagi menjadi bagian dari AMB, selama AMB masih memberikan manfaat yang baik untuk Industri Musik Bali acara ini harus tetap ada, siapa pun nanti yang ada di belakangnya.

Baca Juga:  Dunia Kesenian Indonesia Berduka, Djaduk Ferianto meninggal dunia

Diakui, pasca mundurnya keempat rekannya itu, komunikasi mereka tetap berjalan baik, sebab itu merupakan bagian dari profesionalisme dalam dunia kerja. “Komunikasi tetap lancar dan kita tetap saling suport,” katanya.

Baginya,  tahun 2020 menjadi tahun ketiga penyelenggaraan AMB yang sekaligus menjadi tahun paling penuh tantangan untuk AMB. Meski demikian, ia menyampaikan akan ada banyak perubahan di AMB tapi tetap tidak melenceng dari tujuan utama AMB itu sendiri.





Baca Juga:  Hari Pahlawan, Ditandai dengan Peluncuran Album APBD 2019

“Kan kita mengadakan ini untuk mengapresiasi dan mempertemukan seluruh insan musik di Bali, jadi sudah seharusnya AMB tetap ada,” paparnya.

Terkait isu yang ada tentang penyebab keluarnya empat rekannya, dengan tegas ia mengatakan karena kesibukan masing-masing. “Awalnya Pak Made Adnyana mundur alasannya karena sibuk lanjutkan sekolah dan buat buku.

Baca Juga:  HICO Akhirnya Tersadar, Cinta Bukan Untuk Saling Memiliki

Lalu disusul sama tiga lainnya dengan alasan tidak ada yang diajak berdiskusi serta project masing-masing. Begitu sudah mentok disitu aja.  Tapi jika memang trnyata diluar itu ada statement beda visi-misi ya itu bener-benar diluar pengetahuan saya karena tidak ada yang tersampaikan seprti itu pada saat mereka memundurkan diri.  Ya saya kan ga bisa maksa. Namanya team kerja maklum banget orang datang dan pergi,” jelasnya.

Mulai Menata AMB Kembali

Sejak keempat rekannya menyatakan mundur dari komite AMB pada Juni 2020 lalu, penyanyi yang baru saja merilis single “Sayang” ini menata kembali Anugerah Musik Bali yang ia dirikan itu. Bahkan, ia pun membuat program khusus untuk AMB yakni Program AMB New Release setiap minggunya dan AMB Bincang Musik.

Baca Juga:  JuTa Rilis Single Fried Plastic Bag Effect, Jembatan Album?


“Sekarang malah November kita mau start Road to AMB 2021, dan beberapa konsep serta sistemasi baru yang ingin diterapkan pada AMB 2021 nanti,” tutur pria kelahiran April 1991 ini.



Acara tahunan ini pun saat ini telah mencapai tahap persiapan 50 persen, namun sayangnya dia sendiri masih belum bisa memprediksi kapan kepastian Anugerah Musik Bali 2021 digelar.

Baca Juga:  Musisi Indonesia Berduka, RIP Idang Rasjidi

“Kita belum tahu kapan pandemi ini berakhir dan sudah bisa dipastikan jika AMB 2021 akan sedikit mundur tidak di Bulan Februari lagi.  Tapi untuk regulasinya masih tetap seperti tahun sebelumnya. Dan yang masih belum final dan mungkin juga AMB 2021 akan diadakan secara virtual atau konfensional. Itu semua bergantung kepada Situasi Pandemi Covid-19,” tuturnya.

Anugerah Musik Bali 2021 Jemput Bola

Hal menarik lainnya, AMB 2021 tidak akan menggunakan komite melainkan Tim Pelaksana AMB 2021. “Jadi orang-orangnya kemungkinan akan berbeda setiap tahunnya. Kalaupun nyaman dan merasa cocok ya bisa lanjut bergabung AMB buat berikutnya,” pungkasnya.

Baca Juga:  Mercy Band Umumkan Hiatus dari Bermusik

Sedangkan, untuk proses pendataan tetap ditutup akhir November berbarengan dengan Road to AMB. Selain itu, panitia juga akan melakukan system jemput bola ke-8 kabupaten dan 1 kota madya di Bali.

“Akan ada drop box karya di Road to AMB, juga sharing session seputaran pergerakan skena musik lokal di daerah masing-masing,” tutupnya. (REDAKSI/DHI/IMC)

ikuti kami di Google News
Shares: