Bicara Musik

Gus Teja dan Balawan Terima Penghargaan Wija Kusuma dari Pemkab Gianyar

Gus Teja dan Balawan Terima Penghargaan Wija Kusuma dari Pemkab Gianyar

 

INIMUSIK.COM – Kreativitas adalah keberanian untuk menjadi diri sendiri, sementara seni menjadi bahasa yang mengungkapkan jiwa tanpa kata-kata. Di Gianyar, Bali, seni bukan hanya bagian dari kehidupan — ia adalah napas sehari-hari. Semangat ini terpancar kuat dalam diri para seniman seperti Gus Teja dan Balawan, yang baru-baru ini menerima penghargaan Wija Kusuma dari Pemerintah Kabupaten Gianyar.

Dalam rangka memperingati HUT ke-254 Kota Gianyar, Gus Teja dan Balawan dinobatkan sebagai penerima penghargaan bergengsi tersebut di Balai Budaya Gianyar. Penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali.

“Awalnya saya terkejut ketika mendapat kabar dari Dinas Kebudayaan Gianyar bahwa saya akan menerima penghargaan Wija Kusuma. Rasanya saya belum pantas,” ujar Gus Teja, musisi asal Desa Junjungan, Ubud.

Meski merasa belum layak, Gus Teja menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih atas penghargaan yang diberikan. Baginya, berkarya adalah panggilan jiwa, bukan semata-mata untuk mendapatkan pengakuan. “Dengan atau tanpa penghargaan, saya akan tetap berkarya, karena seni sudah menjadi bagian dari hidup saya,” tegasnya.

Dikenal melalui proyek Gus Teja World Music, musisi kelahiran 20 April itu terus memadukan suara suling Bali, gamelan, gitar, bass, dan instrumen dunia lainnya. Musiknya membangun jembatan harmoni antara tradisi dan modernitas, memperkenalkan budaya Bali ke panggung global.





Meskipun menekankan bahwa penghargaan bukan motivasi utamanya, Gus Teja mengakui bahwa Wija Kusuma memberinya semangat baru. “Saya merasa bangga dan ini menjadi motivasi besar untuk terus berkarya lebih baik ke depan,” tambahnya.

Tidak hanya itu, Gus Teja juga berharap pemerintah daerah lebih banyak menyediakan wadah bagi seniman muda Gianyar. Ia mengusulkan agar pertunjukan seni rutin digelar setiap minggu, memberi ruang bagi talenta baru untuk unjuk kebolehan.

Sementara itu, I Wayan Balawan, musisi asal Desa Batuan, Sukawati, juga mendapat penghargaan serupa. Balawan, yang lahir pada 9 September 1972, dikenal luas atas kemampuannya memainkan gitar double neck dengan teknik tapping yang memukau. Sejak kecil, Balawan tumbuh di lingkungan yang kental dengan suara gamelan, namun di tengah dentingan tradisi itu, suara gitar listrik memikat hatinya.

Menginjak usia delapan tahun, Balawan sudah mulai bermain gitar dan membentuk band pertamanya saat masih di sekolah dasar. Musik bukan sekadar hobi baginya, melainkan jalan hidup. Dalam setiap petikan gitarnya, Balawan memadukan kecepatan teknik modern dengan roh budaya Bali, menciptakan alunan musik yang unik dan mendunia.

Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, menyampaikan bahwa penghargaan Wija Kusuma merupakan bentuk penghormatan dari Pemkab Gianyar kepada para seniman yang telah setia melestarikan seni budaya Bali dan memberikan dharma bakti mereka, baik kepada masyarakat, pemerintah, maupun dunia seni itu sendiri.



Melalui penghargaan ini, Pemkab Gianyar berharap semakin banyak seniman Gianyar yang terus berkreasi, menjaga warisan budaya, dan memperkenalkan identitas Bali ke panggung dunia.



***

ikuti kami di Google News
Shares: