Berikut ini adalah lirik dan terjemahan atau arti dari Pupuh Ginanti Saking Tuhu Manah Guru.
Pupuh adalah sebuah karangan puisi tradisional yang memiliki beberapa suku kata dan rima tertentu pada tiap barisnya.
Dalam membuat pupuh ada beberapa persyaratan yang harus sesuai dengan jenis pupuh pada tiap barisnya.
Salah satunya pupuh Bali yang sering didengar adalah pupuh ginanti.
Membuat pupuh bali sebenarnya sangat gampang, tergantung dari kita sendiri asalkan kita mau berusaha untuk mempelajarinya.
Pada intinya membuat sebuah pupuh yang sangat perlu di perhatikan adalah uger-uger atau aturan yang sesuai dengan pupuh tersebut dan mengetahui dasar bahasa Bali.
Tiap-tiap pupuh memiliki peraturan atau uger-uger sendiri, sebagai contoh yaitu Pupuh Ginanti, aturan membuatnya adalah 8A 8I 8A 8U 8A 4I 8A sedangkan pupuh lainnya yaitu pupuh ginanti uger-ugernya adalah 8u 8i 8a 8i 8a 8i.
Salah satu Pupuh Ginanti yang sering kita dengar yaitu “Saking Tuhu Manah Guru”. Pupuh ini merupakan salah satu Pupuh Ginanti yang masih hidup dan digunakan oleh masyarakat Bali.
Sebagai wacana kebudayaan masyarakat Bali (kearifan lokal Bali), pupuh (tembang) ini merupakan fenomena kebahasaan (linguistik) yang memiliki bentuk, fungsi, dan makna yang unik.
Berikut lirik dari Pupuh Ginanti ‘Saking Tuhu Manah Guru‘ :
Saking tuhu manah guru
Mituturin cening jani
Kawruhe luir senjata
Ne dadi prabotan sai
Keanggen ngaluruh merta
Saenun ceninge urip
Artinya dalam bahasa Indonesia yaitu :
Sang Guru dengan penuh perhatian dan kesungguhan
Memberikan petuah pada muridnya
Pengetahuan itu bagaikan senjata
Yang dapat dipergunakan sehari-hari
Terutama untuk menyambung hidup
Mencari penghidupan Selagi kamu masih hidup
[Redaksi/IMC/DHI ikuti kami di Google News
ikuti kami di Google News