INIMUSIK.COM – Beberapa hari belakangan lagu Tiwikarma dari badn K.O.I viral di sosial media khususnya TikTok.
Banyak yang menggunakan musik dari band itu sebagai latar belakang postingan mereka. Dalam penelusuran, belum banyak informasi tentang band K.O.I, hanya saja single ini dipublikasi pada 18 September 2024 melalui kanal YouTube Fukika Musik.
Suara vokal yang khas denganpaduan beberapa instrumen musik yang menjadi paduan unik dan siapapun mudah mengingatnya meski belum memahami apa arti dari lagu tersebut.
Jika menelisik dari judul, Tiwikarma merupakan sebuah proses perubahan wujud yang awalnya biasa menjadi sangat luar biasa.
Terlebih penampilan 3 orang personel yang terkesan misterius dengan balutan busana yang hanya memperlihatkan mata saja semakin membuat siapapun merasa penasaran.
Tiwikarma ini juga identik dengan kisah pewayangan ketika Arjuna Sasrabahu berubah diri menjadi seribu lantaran kemarahannya.
Selain itu, Tiwikarma juga bisa berarti pengerahan seluruh pikiran dan tenaga dalam menyampaikan sebuah maksud.
Langsung saja berikut ini adalah lirik lagu Tiwikarma dari K.O.I.
Mya Nana
Hujan derita dibawah langit gempita,
Mulut dikunci tidak mampu bersuara,
Darah daging diratah tempat mereka mulia,
Jasad tiada nyawa semadi tiada tanda.
khaza reflex
aku dengar jeritan tangisan suara memekik
robekan mata hati buatkan ku mula terusik
rintihan jiwa ini buat ku rasa tercarik
menjentik hati mati ego berang kian terdidik
pandangan terbalik yang salah di perbetulkan
padamkan yg baik yang salahpun di ikutkan
berada di zaman terakhir ramai nak pertama
biar aku yang akhir untuk ku pilih yang mana
Nicky E
Hidupnya gelap gelita
Berdepan dengan senjata
Mereka bemandi darah
Sehingga hilangnya keluarga
Si perampas kan terus berpesta
Meraikan tangisan mereka
Doaku pohon pada yang Esa
Untuk kau peluklah anak anak syurga
Pertunjukan apa yang kau mahukan
Apa lagi agenda kau inginkan
Lemas sendiri dalam kegelapan
Entah sampai bila kau nak hentikan
Satu syahadah kami berserah
Taat pada yang maha kuasa
Impian dan juga harapan pasti masih cerah
Nescaya nanti tuhan akan kasi malapetaka
Mya Nana
Hujan derita dibawah langit gempita,
Mulut dikunci tidak mampu bersuara,
Darah daging diratah tempat mereka mulia,
Jasad tiada nyawa semadi tiada tanda.
Achoi
Sedih duka nestapa gundah gulana jiwa
Kenang nasib saudara kita yang seagama
rudal dron arti leri menagih orang mati
luka merah berdarah hijau hitam butala
Kiri kanan terkepung kendala bayangkara
Tekak kering dahaga azab lapar menjelma
Lihat kiri dan kanan sisa yang tinggal nyawa
Tak pasti sampai bila mungkin esok ke lusa
Henti bertelagah Kiri, kanan dan tengah
Bersatulah kita dibawah satu kalimah
Musuh yang utama Sejak kita dicipta
Dialah Sang Pawaka yang penuh Tipu helah
Penyesat manusia batara cendala fitnah
jika terleka lajad paling gembira
mencuba mengubah, timbangan neraca
malam tukar hitam,siang tukar rangka
saki baki nyawa yang ada hanya manusia terpilih yang sabar percaya dengan dugaannya
tidak pernah berganjak,
tidak takut dipijak,
tidak takut ditembak walau meletop otak.
tidak kejar dunia,
walau tengah derita,
tangan masih menadah iman tak pernah pudar.
kami masih bersama,
kami masih berdoa
kami akan serta perang di alam maya
batas manusia binatang buas
akal sempurna ahmak bisikan talbis iblis
agenda media kuasa yang tak kan habis
hanya mampu berdoa walau luka tak terhiris
Mya Nana
Hujan derita dibawah langit gempita,
Mulut dikunci tidak mampu bersuara,
Darah daging diratah tempat mereka mulia,
Jasad tiada nyawa semadi tiada tanda.
***
ikuti kami di Google News