INIMUSIK.COM – Setelah empat tahun absen dari dunia musik, grup band Letto akhirnya merilis karya terbaru mereka yang berjudul Sebening Senja. Sebagai catatan, terakhir kali Letto menghadirkan single baru adalah pada tahun 2020 dengan lagu Fatwa Hati. Sebelum itu, mereka juga merilis beberapa lagu seperti Kangen Deso (2018) dan Kasih Tak Memilih (2016). Kini, pada 18 Januari 2025, Letto mempersembahkan karya yang penuh makna ini kepada para pendengarnya.
Lagu ini diciptakan oleh sang vokalis, Sabrang Mowo Damar Panuluh atau yang akrab disapa Noe. Sebening Senja mengangkat tema pencarian makna hidup dan keajaiban yang ditemukan dalam perjalanan tersebut. Dengan metafora yang puitis, lagu ini menggambarkan bagaimana seseorang, seperti embun yang merindukan fajar, justru menemukan keindahannya dalam ketenangan pagi.
Lirik pembuka, “Seandainya aku mengerti…,” menyiratkan sebuah perjalanan introspektif. Alih-alih menjadi ungkapan penyesalan, kata-kata ini membuka pintu menuju pemahaman mendalam tentang cinta dan kehidupan. “Lagu ini terinspirasi dari momen yang pernah dialami semua orang, saat kita merasa tidak siap menghadapi besarnya sebuah cinta. Namun justru di situlah awal dari perjalanan yang sesungguhnya,” jelas Noe.
Proses Kreatif dan Produksi yang Mendalam
Menurut gitaris Letto, Agus Riyono atau Patub, proses produksi Sebening Senja dilakukan di studio pribadi mereka. Meski sebagian besar dilakukan secara mandiri, tahap akhir mixing dan mastering diserahkan kepada Sasi Kirono di Satrio Piningit Studio. “Lagu ini sebenarnya sudah dibuat sekitar tujuh tahun lalu dan mengalami berbagai revisi. Baru sekarang kami merasa waktu yang tepat untuk merilisnya,” ungkap Patub.
Ia juga menambahkan bahwa seluruh aransemen dan rekaman instrumen dikerjakan sendiri oleh anggota band. Namun, untuk menghadirkan sentuhan yang lebih segar, mereka mempercayakan tahap akhir kepada Sasi Kirono. “Dengan begitu, lagu ini mendapat perspektif nuansa yang lebih baru,” tambahnya.
Visualisasi dan Interpretasi yang Menyentuh
Untuk mendukung format audio, Letto menggandeng Bagoes Kresnawan dari Gelora Abadi Sentosa Indonesia (GAS.ID) sebagai sutradara video klip. Rencananya, video klip ini akan dirilis dua hingga tiga pekan setelah lagu tersedia di berbagai platform musik digital.
Noe mengungkapkan bahwa video klip Sebening Senja menghadirkan dinamika hubungan ayah dan anak sebagai interpretasi visual yang menyentuh. Namun, Letto tetap membuka ruang bagi pendengar untuk menemukan makna mereka sendiri. “Seperti senja yang memberikan gradasi warna berbeda setiap harinya, setiap orang akan menemukan warna makna yang unik dalam lagu ini,” kata Noe.
Mengajak Pendengar Menemukan Makna
Melalui Sebening Senja, Letto tidak hanya ingin menyampaikan musik yang indah, tetapi juga mengajak pendengar untuk merasakan dan merenungkan. Lirik seperti “Serpihan surga…” dapat bermakna banyak hal, mulai dari senyuman seorang ayah, kedamaian spiritual, hingga perjalanan menemukan diri sendiri. “Kami berharap pendengar tidak hanya mendengar lagu ini, tetapi juga merasakan dan menemukan serpihan surga mereka sendiri,” tutup Noe.
Lagu ini hadir sebagai pengingat bahwa terkadang, keajaiban ditemukan bukan pada tujuan akhir, melainkan dalam perjalanan mencarinya. Melalui Sebening Senja, Letto mengundang kita semua untuk merefleksikan kehidupan dan menemukan makna dalam keindahan yang sederhana. ***
ikuti kami di Google News