Bicara Musik

Kisah Perjalanan dan Profil Karier Bayu KW, Ikon Musik Pop Bali

profil singkat Bayu KW salah satu legenda musik pop bali

INIMUSIK.COM – Prol singkat penyanyi pop Bali Bayu Kastawarsa atau Bayu KW yang namanya viral dan juga penampilan nyentrik khasnya di atas panggung.  Bayu KW, nama yang tak asing di telinga pecinta musik pop Bali, dikenal lewat karya-karyanya yang timeless seperti Sarinem Neha-Nehi dan Kangguang Malu. Hingga kini, musisi legendaris ini tetap memikat hati masyarakat Bali dengan ciri khasnya yang autentik dan penuh karakter.

Dalam sebuah kesempatan di acara virtual Denpasar Festival 2020, Bayu KW tampil dengan gaya khasnya: rambut gondrong dan energi panggung yang tak pernah pudar. Penampilannya seolah menjadi cerminan bahwa waktu tak mengubah esensi seorang seniman sejati.

🔼 Gulir ke atas untuk menutup iklan ini

Awal Karier yang Penuh Perjuangan

Perjalanan Bayu KW di dunia musik dimulai dari nol pada era 1980-an. Sebelum meraih popularitas, ia pernah mencari nafkah sebagai pekerja serabutan, termasuk menjadi pengamen jalanan. Tak hanya itu, ia juga sempat bekerja di toko kaset demi mengejar mimpinya masuk ke dunia rekaman. Proses itu, menurutnya, penuh tantangan. Namun, kerja kerasnya terbayar ketika dua lagu ciptaannya akhirnya diterima untuk direkam.

Pada tahun 2001, Bayu KW meluncurkan Sarinem Terikasem, lagu yang menjadi titik awal kebangkitannya sebagai musisi pop Bali. Dengan mengusung instrumen kendang kempul dan lirik berbahasa Jawa, ia menciptakan warna musik yang segar dan berbeda. Pendekatannya ini sukses membuat masyarakat Bali jatuh cinta, sekaligus mengukuhkan namanya sebagai musisi yang punya identitas kuat.

Ciri Khas yang Tak Lekang Waktu

Bayu KW paham betul bagaimana cara menjaga keunikan karyanya. Di tengah tren musik populer yang didominasi irama asing pada masa itu, ia memilih untuk mengemas musiknya dengan nuansa lokal yang kental. Menurutnya, mengikuti arus tanpa karakter hanya akan membuat pendengar cepat bosan. Karena itu, ia selalu berusaha menonjolkan pengalaman pribadi dan jati dirinya dalam setiap karya.





Meski jarang muncul di layar kaca, Bayu KW tetap aktif menghibur penggemar melalui penampilan panggung. Lagu Sarinem Neha-Nehi dan Kangguang Malu selalu menjadi penutup wajib di setiap konsernya, seolah menjadi pengingat akan akar musiknya yang kuat. Bagi masyarakat Bali, dua lagu ini bukan sekadar hits, melainkan simbol identitas budaya yang dibawakan dengan penuh jiwa.

Inovasi Tanpa Kehilangan Jati Diri

Untuk tetap relevan, Bayu KW tak pernah berhenti bereksperimen. Salah satu gebrakannya adalah berkolaborasi dengan DJ Komar dari band Marco untuk mengaransemen ulang lagu-lagunya dengan sentuhan musik DJ. Meski mengadopsi gaya modern, ia memastikan esensi musik pop Bali dan karakternya tetap utuh. Pendekatan ini menunjukkan bahwa ia mampu beradaptasi tanpa mengorbankan identitasnya sebagai musisi.

Bayu KW juga berbagi pandangan tentang pentingnya kreativitas dalam dunia seni. Baginya, seorang musisi harus pandai mengemas karya agar tetap menarik, namun tanpa kehilangan ciri khas. “Tetap jadi diri sendiri, tapi jangan takut mencoba sesuatu yang baru,” begitu kira-kira pesannya.

Sekilas tentang Bayu KW

Bernama lengkap I Komang Bayu Kasta Warsa, musisi kelahiran Banjar Tabu, Desa Selat, Klungkung, Bali ini mengambil inspirasi dari nama kedua orang tuanya: Kasta dari sang ayah dan Warsa dari sang ibu. Kariernya yang panjang tak lepas dari perjuangan dan dedikasi, mulai dari pengamen jalanan hingga menjadi ikon musik Bali.

Di era digital, Bayu KW tetap terhubung dengan penggemar melalui akun Instagram-nya, @bayukw_asli. Pada 2019, ia kembali menunjukkan produktivitasnya dengan merilis Sopir Kapal, sebuah lagu ciptaan D’Go Vaspa yang mengisahkan kebahagiaan hidupnya kini. Dengan gaya nyentrik dan rambut gondrong yang jadi ciri khas, Bayu KW terus menginspirasi sebagai musisi yang setia pada akar budayanya.

Bayu KW adalah bukti bahwa musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga cerminan jiwa dan identitas. Lewat karya-karyanya, ia tak hanya menghibur, tetapi juga memperkaya warisan budaya Bali yang abadi.



***



ikuti kami di Google News
Shares: