INIMUSIK.COM – Bagu Wirata tentu sudah tak asing lagi nama tersebut khususnya bagi pecinta musik Bali. Karyanya yang selalu dinanti membuat siapapun langsung jatuh hati ketika pertama kali mendengarkannya meski tidak memahami bahasa Bali sekalipun. Ini disebabkan oleh musiknya yang universal dan tidak terlalu ‘baku’. Dalam artikel ini adakan dibahas singkat tentang profil dan biodata Bagus Wirata.
Bagi pencinta musik Bali, nama Bagus Wirata sudah menjadi magnet tersendiri. Musisi kelahiran 1996 dari Desa Tamblang, Kubutambahan, Buleleng ini mencuri perhatian sejak 2021 lewat karya-karya yang kerap viral di jagat maya. Dengan ukulele khas dan sentuhan “hoa hoe”, Bagus menghadirkan nuansa segar dengan memadukan musik Bali dan irama koplo. Inovasi ini menjadikannya salah satu talenta yang patut diperhitungkan di ranah musik lokal.
Awal Perjalanan: Dari YouTube Hingga Panggung Besar
Kiprah Bagus di dunia musik dimulai dari kanal YouTube-nya, baguswirata official. Di sana, ia kerap meng-cover lagu-lagu hits karya musisi Bali ternama seperti Yan Srikandi, Panji Kuning, Mang Senior, hingga Raka Sidan. Sebelum dikenal luas, Bagus sebenarnya sudah lama malang melintang di industri ini. Pada 2016, ia membentuk band bernama Nobe (Nostalgia Bersama) dan meluncurkan dua single, Tresna Bucu Telu dan Beli Pelih. Sayangnya, band itu tak bertahan lama. Pada 2019, ia memilih jalur solo dan merilis Tresna Utama, langkah awal menuju karier mandiri.
[irp]
Namun, titik balik sejati terjadi saat pandemi COVID-19 melanda. Sebelum fokus bermusik, Bagus bekerja sebagai bellboy di Double Six Seminyak selama empat tahun. Ketika pandemi memutus mata pencahariannya, ia kembali ke kampung halaman dengan tabungan Rp5 juta. Dari sana, ia memulai usaha kecil berjualan sempol ayam bernama Sempol Ayam Wika—nama yang terinspirasi dari gabungan inisialnya dan sang istri, Wirata dan Erika.
Dari Sempol Ayam Hingga Musik Koplo Bali
Dengan gerobak sederhana, Bagus memulai usaha di depan rumahnya. Tak disangka, bisnisnya melejit. Dalam tiga bulan, ia berhasil membuka 15 cabang di wilayah Buleleng, termasuk Kubutambahan, Tamblang, dan Sudaji. Kesuksesan ini mendorongnya mengembangkan model franchise dengan harga awal Rp3 juta per mitra, yang kini naik menjadi Rp7 juta seiring permintaan yang terus bertambah. “Awalnya belajar franchise dari Google. Bahan baku dari kami, dan ternyata berkembang pesat,” ungkapnya dalam Podcast Ngobarr.
[irp]
Di sela kesibukan berjualan, Bagus sering memetik ukulele. Salah satu cover-nya, Pan Lara karya Anak Agung Raka Sidan, meledak di TikTok berkat suara merdu dan aransemen minimalisnya. Respons positif ini memicunya untuk serius berkarya. Desember 2021 menjadi tonggak penting dengan peluncuran single perdana, Latihan Hati, yang menandai langkah profesionalnya sebagai musisi solo.
Perjuangan dan Kesuksesan di Dunia Digital
Dengan peralatan sederhana—soundcard dan mikrofon Rp200 ribu—Bagus merekam lagu dan mengunggahnya ke YouTube. Meski awalnya hanya meraup 5.000 tayangan, ia tak patah semangat. Dukungan istri membantunya membeli alat rekaman Rp7 juta, investasi yang terbayar lunas saat videonya mulai tembus jutaan penonton. Salah satu hits-nya, Cinta Segitiga—lagu lama dari era Nobe—melejit setelah dirilis ulang. “Begitu rilis, langsung naik views-nya,” kenangnya.
Bagus kini dikenal sebagai pelopor musik koplo Bali, menggabungkan nuansa modern tanpa meninggalkan akar budaya lokal. Ia juga menjaga etika dengan membayar royalti kepada pencipta lagu yang ia cover, sebuah langkah yang mencerminkan integritasnya sebagai seniman.
[irp]
Panggung Perdana dan Rekor Penampilan
Debut panggungnya terjadi pada Desember 2021 di konser NSD Fans Bali United di Danau Buyan, Buleleng. Tampil sederhana dengan celana pendek dan sandal, ia meluncurkan Latihan Hati di hadapan penonton yang antusias. “Malam itu luar biasa sambutannya,” ujarnya. Sejak itu, undangan manggung berdatangan, termasuk di Kesanga Fest, di mana ia tampil dengan band lengkap—sebuah lompatan besar dalam kariernya.
Popularitasnya melonjak hingga mencatat rekor 64 penampilan dalam sebulan. Bahkan, dalam sehari, ia pernah pentas di lima lokasi berbeda, dari Kintamani hingga Nusa Dua. Meski melelahkan, ini membuktikan daya tariknya sebagai musisi Bali yang sedang naik daun.
[irp]
Menghidupkan Kembali Lagu Bali
Bagus tak hanya menciptakan karya baru, tetapi juga menghidupkan lagu-lagu Bali lama yang mulai dilupakan. Setelah di-cover, lagu-lagu itu kembali populer di kalangan generasi muda. Salah satunya, Batur Kintamani, sempat ditonton 3 juta kali sebelum diturunkan karena masalah konten. “Ada adegan gantung diri di video, kena yellow dollar, jadi kami take down,” jelasnya.
Mimpi Besar untuk Musik Bali
Bagus bermimpi membawa musik Bali ke panggung nasional, bahkan internasional, seperti halnya musik koplo Jawa yang diterima luas meski liriknya tak selalu dipahami. “Ingin lagu Bali dikenal sampai nasional. Lagu Jawa juga nggak semua orang paham artinya, tapi diterima,” katanya penuh harap. Dengan semangat dan dedikasi, ia terus mengasah kreativitas agar musik Bali tetap modern namun beridentitas kuat.
[irp]
Dari cover lagu hingga jadi pelopor koplo Bali, perjalanan Bagus Wirata adalah kisah inspiratif tentang kerja keras, adaptasi, dan cinta pada budaya lokal. Dengan ukulele di tangan dan mimpi di hati, ia membuktikan bahwa musik Bali punya potensi besar untuk bersinar lebih terang.
***ikuti kami di Google News